Kucing ras ini merupakan yang paling dikenal oleh orang Indonesia,
termasuk yang belum terlalu kenal terhadap ras kucing pun akan bisa menyebutkan nama
"Persia" sebagai salah satu jenis kucing berbulu panjang. Bukti lainnya
adalah banyaknya kucing ras ini yang diperjual-belikan, entah itu di
petshop atau online shop. Dan yang paling jelas sebagai bukti adalah,
beberapa breeder menyebut kucing Persia sebagai kucing populer nomer
satu di Indonesia disusul kucing Exotic.
Kucing Persia (Persian Longhair) merupakan salah satu ras
kucing tertua yang berasal dari Persia (sekarang Iran), dari catatan
sejarah tertulis kucing ini ditemukan sekitar tahun 1600 SM. Selain
menjadi salah satu yang tertua, kucing Persia juga merupakan salah satu kucing paling terkenal di dunia.
Hal ini terbukti dari banyak orang yang ketika diminta untuk
menyebutkan jenis kucing, kebanyakan dari mereka akan hampir selalu
menyebutkan kucing Persia.
Kucing Persia dikenal sangat mudah beradaptasi dengan
lingkungan baru dan sangat ramah dengan manusia. Kucing ini dikenal
dekat dengan anak-anak serta sangat manja. Kucing Persia juga dikenal
tenang, tidak berisik, dan lebih suka berada di dalam rumah. Selain itu,
Kucing Persia juga termasuk hewan yang dapat dengan mudah bergaul
dengan kucing serta hewan lain di rumah. Sebagian besar pemilik kucing
Persia merasa sangat senang dan beruntung telah memeliharanya.
Namun perlu anda ingat, bagaimanapun caranya usahakan agar kucing Persia anda jangan sampai memakan kecoa.
Namun perlu anda ingat, bagaimanapun caranya usahakan agar kucing Persia anda jangan sampai memakan kecoa.
Di Australia ada beberapa breeder yang memberikan nama khusus untuk
kucing Persia yang memiliki bulu berwarna mink-pointed, mereka disebut kucing Iranese,
tapi nama ras ini bukan nama resmi dan belum terdaftar. Kucing Persia
juga sempat disilangkan dengan beberapa kucing ras lain.
Kucing Persia merupakan kucing yang sangat cantik dan
lucu. Kucing ini memiliki ukuran tubuh yang cukup besar dan kepala yang
terlihat bundar, serta hidung pesek dan lebar. Rahangnya kuat dan besar
sehingga membuatnya tampak tembem dan menggemaskan. Kucing Persia
memiliki bentuk daun telinga yang membulat dengan bagian pangkal yang
lebar, posisinya tidak terlalu tinggi dan bersandar ke depan. Mata bulat
dan terbuka lebar dan terlihat sangat serasi dengan warna bulunya.
Kucing ini merupakan ras kucing berbulu panjang. Bulunya tumbuh lebat di
seluruh tubuhnya, mulai dari bagian kepala, badan, kaki hingga ekor.
Lebatnya bulu Persia menurut saya menjadi hal yang paling menarik dari
kucing ini. Dia akan terlihat seperti boneka yang dapat bergerak dengan
bokong yang menggeol lucu saat berjalan.
Kucing Exotic
Mungkin bagi orang awam, nama kucing Exotic tidak begitu familiar.
Bahkan lebih familiar kucing Anggora dari pada jenis kucing ini. Namun
pada kenyataannya, kebanyakan Cattery
justru mengembangbiakkan kucing Exotic bersamaan dengan kucing Persia.
Karena kucing Exotic adalah versi bulu pendek dari kucing persia.
Kucing Exotic atau Exotic Shorthair merupakan versi bulu pendek dari kucing persia. Oleh karena itu hampir semua karakter yang ada pada kucing Persia ditemukan juga pada kucing Exotic seperti temperamennya, bahkan juga termasuk beberapa jenis gangguan kesehatannya.
Kucing yang paling populer nomer dua di Indonesia ini merupakan hasil
kawin silang antara kucing Persia dengan kucing American Shorthair yang
mulai dilakukan sejak tahun 1950-an. Namun kucing ini baru terdaftar di
CFA pada tahun 1966 dengan nama "Exotic Shorthair". Sedangkan FIFe baru
mengakuinya pada tahun 1986.
Selama proses pembiakannya, kucing Exotic juga sempat disilangkan dengan
beberapa jenis kucing lainnya seperti kucing Burmese dan kucing Russian
Blue. Namun sejak tahun 1987, kucing ini hanya boleh disilangkan lagi
dengan kucing Persia.
Karena seringnya disilangkan dengan kucing Persia, maka 1 dari 4 anakan
kucing Exotic yang lahir kemungkinan akan berbulu panjang. Namun
ironisnya, kucing Exotic yang berbulu panjang tersebut tidak diakui
sebagai kucing persia oleh CFA. Organisasi lainnya malah mengakuinya
sebagai ras tersendiri yaitu "Exotic Longhaird". Hanya TICA saja yang
mengakui kucing Exotic berbulu panjang sebagai ras Persia.
Temperamen kucing Exotic antara lain tenang dan kalem.
Kucing ini dapat bersahabat dengan kucing peliharaan lain dan juga
anjing yang satu rumah. Kucing ini juga dikenal paling setia
dibandingkan dengan jenis kucing ras lainnya. Kucing Exotic juga
mewarisi darah American Shorthair sebagai seekor pemburu tikus yang
cukup handal. Dan meskipun kucing ini menuruni banyak karakteristik
kucing persia, tetapi pada kenyataannya kucing Exotic lebih lincah
daripada kucing Persia.
Perawatan kucing Exotic cenderung jauh lebih mudah
dibandingkan dengan kucing Persia. Kucing Exotic cukup lihai dalam
membersihkan bulunya sendiri. Meskipun demikian, anda masih perlu
menyisirnya setiap minggunya untuk membantu melepaskan bulu-bulu yang
rontok.
Kucing Exotic juga mengidap masalah air mata seperti kucing Persia. So,
anda perlu sering mengelap mukanya dengan air basah agar kotoran dari
mata tidak mengeras dan menutupi lubang hidungnya. Selain agar tetap
terlihat cantik tentunya. Kucing Exotic juga rentan terkena gangguan
ginjal.
Harga kucing Exotic saya rasa cukup terjangkau yaitu
sekitar 1,5 jutaan rupiah ke atas. Ada banyak yang jual kucing Exotic
Shorthair di internet kok, coba cari saja di situs-situs jual beli
online, Pasti ada yang jual kucing Exotic.
Kucing Anggora
Kucing Anggora (Angora / Angola), salah satu kucing ras
tertua yang berasal dari Angora (sejak 1930 disebut Ankara), Turki.
Kucing ini terlihat mirip dengan kucing Persia.
Namun jika anda lihat lebih detail, anda akan mengetahui jika bentuk
hidung kucing anggora terlihat berbeda. Jika kucing Persia memiliki
hidung pesek dan terlihat lucu, kucing anggora memiliki hidung yang
sedikit lebih mancung dan terlihat elegan.
Kucing Anggora yang saat ini kita kenal disebut juga Turkish Angora atau Kucing Kedisi Ankara. Sebenarnya kucing Turkish Angora
yang asli hanyalah memiliki warna bulu putih dengan mata biru atau
kuning. Namun saat ini terdapat berbagai variasi warna seperti putih,
hitam, cokelat, blangtelon (tiga warna), kucing, dan lain sebagainya.
Layaknya kucing Persia, kucing Angora juga merupakan salah satu jenis kucing
yang paling terkenal di dunia. Mereka dikenal cerdas dan penuh rasa
ingin tahu. Sangat mudah beradaptasi dengan lingkungan dan pemilik baru.
Kucing ini tidak agresif dan senang bermain-main. Seperti kebanyakan
kucing, mereka akan senang mengejar sesuatu. Jenis kucing Anggora juga dikenal lebih suka berada di dalam ruangan daripada di luar ruangan.
Kucing ini memiliki penampilan yang terlihat anggun dan elegan dengan
ukuran tubuhnya yang relatif cukup besar, panjang, ramping dengan kaki
dan ekor yang panjang. Ekor kucing ini berbulu lebat dan mengembang
seperti ekor rubah. Hidungnya mancung dengan bentuk kepala yang
menyerupai segitiga, telinga yang lancip dan lebar, serta mata lebar
yang menyerupai almond. Tidak mengherankan jika beberapa artis memilih
memelihara kucing jenis ini. Seperti Tya Ariestya dan kucing anggora miliknya yang bernama Bubu.
Pada tahun 1954 untuk pertama kalinya kucing Anggora dijual
ke Amerika Serikat. Pada tahun 1968 seekor kucing Anggora berbulu putih
untuk pertama kalinya diakui oleh CFA (Cat fanciers Association).
Sejak 1970 diselenggarakanlah sebuah kompetisi tahunan kucing Angora. Dan untuk pertama kalinya juga pada tahun 1976 kucing Angora mendapatkan CFA grand champion.
Kucing Maine Coon
Cattery-cattery yang mengembangkan kucing jenis ini mulai bermunculan di
Indonesia. Lucky Hakim misalnya. Dia mengembangkan kucing Maine Coon
sebagai salah satu bisnisnya. Hal ini saya rasa cukup menjadi bukti
kalau kucing Maine Coon mulai mendapat tempat di hati para pecinta
kucing ras Indonesia.
Kucing Maine Coon diduga merupakan hasil persilangan antara kucing Anggora yang dibawa ke Amerika oleh para pedagang Inggris dengan kucing hutan
Norwegia yang dibawa oleh bangsa Viking. Dugaan ini diambil karena ciri ciri kucing Maine Coon yang terlihat mirip dengan kucing hutan
Norwegia.
Nama "Maine Coon" sendiri merujuk pada dua kata yaitu "Maine" yang
merupakan daerah asal kucing ini yaitu, negara bagian Maine, Amerika
Serikat dan "Coon" yang diambil dari kata Raccoon (musang), karena
bentuk ekor kucing ini menyerupai ekor musang.
Ada sebuah cerita yang menarik tentang asal-usul kucing ini. Dikisahkan
bahwa dahulu kala pada saat Revolusi Perancis ada orang yang bernama
Marie Antoinette yang melarikan diri dari Perancis menuju Amerika dengan
menggunakan kapal. Kapal tersebut mengalami kecelakaan sehingga tidak
sampai tujuan, tetapi enam ekor kucing yang dibawa oleh kapal tersebut
berhasil sampai di Wiscasset
(Maine) dan berkembangbiak di sana sebagai nenek moyang kucing Maine
Coon.Pada mulanya ras kucing Maine Coon memiliki kecenderungan kelainan
genetik yang unik yang membedakannya dengan ras kucing lain yaitu
memiliki jari kaki yang lebih banyak dibandingkan jenis jenis kucing lainnya. Kelainan genetik ini disebut polidactyl dan bersifat genetik dominan. Namun pada keturunan modern, kelainan ini sudah sangat jarang ditemui.
Salah satu penyebabnya adalah karena kucing yang memiliki polidactyl tidak diperbolehkan untuk diikutsertakan dalam kontes. Makanya Maine Coon yang masih membawa polidactyl tidak lagi dikembangkan.
Kucing ini memiliki bulu yang mengkilap, tebal dan tahan air. Pada
bagian leher, perut, dan kaki, bulu tumbuh lebih lebat untuk
menghangatkan tubuh dari suhu yang dingin. Bulu juga tumbuh lebat pada
bagian ekor yang akan dilingkarkan pada saat tidur untuk menghangatkan
tubuh. Saat musim dingin, bulu kucing Maine Coon dapat tumbuh hingga
sepanjang 7 cm.Kucing ini memiliki mata dan telinga yang besar sehingga kemampuan
penglihatan dan pendengarannya sangat baik. Selain itu, kucing ini juga
berotot dan bertulang besar. Maine Coon jantan dewasa panjangnya bisa
mencapai 1 meter lebih dengan berat badan 6 hingga 9 kg. Sedangkan
betinanya cenderung berukuran lebih kecil.
Pertumbuhan kucing Maine Coon cenderung lambat. Kucing ini baru
akan mencapai bentuk "sempurna" pada usia 3 - 5 tahun. Hal iin lumrah
terjadi pada jenis-jenis kucing berbadan besar seperti kucing Birman dan
beberapa kucing besar lainnya. Seperti yang kita tahu, kebanyakan kucing memiliki pola pikir yang
independen, tetapi kucing ini tidaklah sepenuhnya demikian. Mereka dapat
dekat dengan manusia. Meskipun tidak se-caper anjing. Kucing ini juga
termasuk kucing yang aktif, tidak "pemalas" seperti kucing Persia yang
lebih senang tiduran dipangkuan pemiliknya.
Meskipun sebenarnya kucing ini lebih cocok hidup di daerah yang dingin,
tetapi di Indonesia ternyata sudah ada beberapa pembiak ras kucing ini.
Beberapa juga sudah menyediakan kucing Maine Coon untuk dijual. Jika anda beruntung anda bisa menemukan orang yang jual kucing Maine Coon murah di internet.
Kucing Himalayan
Penampilan kucing ras ini sangat mirip dengan kucing Persia, karena memang kucing ini adalah hasil persilangan dari kucing Persia.
Kucing Himalayan merupakan ras kucing berbulu panjang yang terlihat sangat identik dengan kucing Persia kecuali
warna bola matanya yang biru dan pewarnaan bulunya. Waktu saya jalan -
jalan ke Pasar hewan beberapa hari yang lalu saja, saya sempat terkecoh
dengan penampilan kucing Himalayan ini.
Pola warnanya terlihat sangat mirip dengan kucing Siam
dengan dominasi warna putih dan abu-abu pada bagian wajah dan cakar.
Namun kucing ini juga memiliki bulu lebat yang khas kucing Persia. Usut
punya usut ternyata kucing ini memang hasil persilangan antara kucing
Persia dengan kucing Siam.
Sebenarnya kucing jenis ini sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu,
tetapi kucing ini baru dikenalkan ke Eropa sekitar tahun 1950-an. Itu
pun dengan nama Colourpoint Persian, bukan kucing himalayan seperti yang kita sebut sekarang. Saat ini kucing Himalayan atau kucing himalaya sudah diklasifikasikan dalam ras yang berbeda dengan Persian oleh International Cat Association. Namun masih dimasukkan dalam group yang sama dengan Persia dan Exotic Shorthair (Kucing Persia versi bulu pendek) dalam "Persian Breed Group standard".
Namun, ada beberapa peternak kucing masih menganggap Himalayan
sebagai versi warna lain dari Persian, bukan sebagai ras yang terpisah.
Meskipun pada kenyataannya kucing ini tetap bersaing dalam kategori
warnanya masing - masing dan dikompetisikan dalam kompetisi yang
berbeda.
Seperti kucing persia, kucing Himalayan cenderung memiliki
tubuh yang terlihat bulat dengan kaki pendek, yang membuat mereka susah
untuk melompat setinggi ras kucing lainnya. Meski ada juga beberapa
yang bentuk tubuhnya lebih menyerupai kucing Siam dan dapat melompat
hingga setinggi 7 kaki. Terdapat 2 jenis kucing Himalayan yaitu jenis tradisional atau muka
boneka (Doll Face) dan Peke atau Ultra-face dengan wajah yang terlihat
lebih Pesek atau bahkan sangat pesek. Yang anda lihat pada gambar di
atas adalah kucing Himalayan jenis Peke sedangkan yang akan anda lihat di akhir artikel ini nanti adalah kucing himalayan jenis doll face.
Karakteristik kucing himalayan adalah kucing yang manis, cerdas, dan
cenderung sangat bersahabat dan dapat menjadi hewan pendamping yang
sangat baik. Sifat mereka juga lebih aktif dari pada kucing Persia yang
terkesan suka bermalas-malasan. Sifat ini di dapatnya dari kucing Siam
yang memang lebih aktif dari Persia. Mereka senang menghabiskan waktunya hingga berjam-jam untuk bermain main
dengan benda-benda yang menurut mereka menarik, seperti kertas kusit,
dan tali atau mainan kucing lainnya. Mereka cenderung hidup untuk
mengabdi kepada manusia untuk mendapatkan kasih sayang dan perlindungan.
So, tidak mengherankan jika mereka sangat senang dielus-elus.
Karena kucing Himalaya adalah keturunan dari kucing Persia, maka
beberapa kucing ini dapat menuruni gen yang dapat memicu penyakit
seperti Polycystic kidney disease (PKD). Namun dengan melakukan
tes genetik, anda dapat mengetahui apakah kucing himalaya anda
berpotensi menderita PKD atau tidak secara dini untuk melakukan
pengobatan. Seperti kebanyakan kucing berbulu panjang, kucing Himalaya butuh untuk
disisir setiap harinya agar penampilannya senantiasa terlihat cantik.
Selain itu, mungkin anda juga perlu membasuh mukanya setiap hari. Anda
juga dituntut untuk sering memandikannya untuk menghilangkan minyak pada
bulu dan kulitnya.
Jika anda berminat untuk memelihara kucing Himalayan, perlu anda ketahui jika harga kucing Himalayan sekitar 1 juta hingga 5 juta rupiah tergantung kualitas. Namun anda juga bisa menemukan yang jual kucing Himalayan murah di internet, seperti yang pernah saya lihat di sebuah situs jual beli Indonesia yang jual anakan kucing Himalaya murah seharga Rp650.000,00. "ingat ada uang ada barang , harga pengaruhi kualitas kucing yang akan anda beli"Kucing Pantherette
Kucing Pantherette merupakan kucing ras baru yang
saat ini masih dalam proses pembentukan. Kucing ini dibentuk dari
menyilangkan beberapa jenis kucing dengan tujuan untuk menghasilkan
sebuah ras kucing yang memiliki penampilan menyerupai black panther.
Meski tanpa mengggunakan sedikitpun gen panther.
Bisa dibilang tujuan dan hasil dari pembiakan kucing pantherette ini sama persis dengan tujuan dan hasil dari pembiakan kucing bombay yaitu sama-sama menghasilkan kucing yang memiliki penampilan menyerupai miniatur black panther.
Jika kucing bombay dibiakkan dengan menyilangkan kucing American Shorthair dengan kucing Burmese, maka kucing pantherette generasi pertama justru dihasilkan dari menyilangkan kucing Amur F1 Bengal dengan kucing Desert Lynx
ekor panjang yang berbulu hitam solid. Hasilnya adalah seekor kucing
yang berbadan besar, tulang yang besar, sangat berotot, berbulu hitam
solid, dan sangat menyerupai miniatur dari black panther.
Generasi kedua pun dihasilkan dengan menyilangkan hasil dari generasi
pertama dengan kucing Melanistic Bengal. Dilanjutkan dengan generasi
ketiga yang menyilangkan dengan kucing Melanistic Bengal yang lain untuk
menghasilkan F4 jantan dan betina. Kemudian F4 jantan dan betina bisa
dikawinkan. Bisa dibilang kucing pantherette ini merupakan 1/8 Desert
Lynx dan 7/8 Black Amur Bengal. Karena kucing ini masih merupakan
keturunan dari Desert Lynx, maka dimungkinkan, dikemudian hari akan
lahir kucing pantherette yang berbulu panjang.
Menurut informasi, kucing pantherette generasi
pertama sudah dijual sejak tahun 2002. Dan saat ini kucing pantherette
sudah terdaftar di International Progressive Cat Breeders Alliance
(IPCBA). Namun, sepertinya program pembiakan kucing jenis baru ini masih
berlangsung sampai sekarang.
kucing Sphynx
Kucing Sphynx merupakan spesies kucing tanpa bulu.
Wujudnya unik, sehingga banyak pecinta kucing yang ingin memeliharanya.
Namun tahukah anda, meskipun namanya adalah "Sphynx", tetapi sebenarnya
kucing ini tidak ada kaitannya sama sekali dengan negeri Firaun, Mesir.
Kucing ini berasal dari Kanada. Sebenarnya kucing ini tidak benar-benar gundul, kucing ini masih
memiliki bulu. Tentunya selain bulu kumis dan alis. Hanya saja bulunya
tersebut sangat pendek dan cenderung transparan. Sehingga tubuhnya
terlihat merah muda seperti tanpa bulu. Meskipun ada juga kucing Sphinx
yang tubuhnya berwarna lain.
Karena kucing Sphinx tidak memiliki bulu seperti kebanyakan kucing
lainnya, kucing ini sangat tidak tahan terhadap suhu dingin. Dia
mempunyai kecenderungan untuk selalu menempel pada manusia ataupun hewan
lain utnuk mendapatkan sedikit kehangatan. Sifat kucing Sphynx
antara lain, cerdas, penuh rasa ingin tahu, senang bermain dan senang
dekat dengan manusia. Kucing Sphinx adalah pengembangan dari
kucing-kucing tanpa bulu yang
terjadi karena mutasi genetik. Kucing Sphinx pertama yang lahir adalah
seekor kucing jantan tanpa bulu yang bernama Prune. Kucing tersebut
kemudian dikawinkan dengan induknya untuk menghasilkan kucing yang
memiliki jumlah bulu yang lebih sedikit lagi. Dan setelah itu semakin
banyak pengawinan kucing-kucing tanpa bulu yang kemudian menghasilkan
kucing Sphinx yang kita kenal saat ini.
Kucing Sphinx pada umumnya memiliki kondisi tubuh yang kuat dan sehat.
Namun karena tidak memiliki bulu yang cukup untuk menghangatkan tubuhnya
dari udara dingin, anakan kucing Sphinx akan sangat rentan terkena
gangguan pernafasan. Sehingga breeder yang baik tidak akan membiarkan
anakan kucing Sphynx diadopsi oleh orang awam sebelum usianya genap 12
bulan. Meskipun kucing ini nyaris tanpa bulu, bukan berarti anda tidak perlu
memandikannya. Justru karena tidak adanya bulu, minyak yang keluar dari
tubuh kucing akan menumpuk di kulitnya. Sehingga setidaknya seminggu
sekali anda perlu memandikannya. Sebaiknya kucing Sphinx jangan dibiarkan beraktifitas di
bawah terik matahari, karena itu dapat menyebabkan kulitnya terbakar.
Untuk yang jual kucing Sphynx di Indonesia, mungkin anda bisa menemukannya di internet. Konon harga kucing Sphinx berkisar antara $300 - $3000.
Kucing Poodle, si Kucing Berbulu Domba
Mendengar kata 'Poodle', yang pertama kali terbayang dipikiran kita
pasti sosok anjing mungil, lucu, dengan bulu-bulu aneh. Namun, tahukah
anda, sekarang ini ada satu ras kucing yang disebut sebagai kucing poodle.
Menurut laporan dari dailymail, kucing poodle dikenal juga sebelumnya sebagai kucing Selkirk Rex.
Dan sekarang, kucing yang dikenal dengan sebutan 'kucing berbulu domba'
ini sudah resmi dideklarasikan sebagai ras tersendiri oleh para ilmuwan
Setiap kucing poodle di dunia ini terlahir dari satu induk kucing yang bernama Miss DePesto,
seekor kucing jalanan yang memiliki mutasi genetik berbulu kriting. Dan
kucing poodle yang saat ini ada diperkirakan merupakan keturunan yang
ke-9 dari kucing yang pertama kali ditemukan pada tahun 1987 di Montana
tersebut. Nenek moyang kucing poodle tersebut ditemukan oleh seorang breeder kucing persia yang bernama Jeri Newman.
Suatu hari dia menemukan seekor anak kucing di jalanan yang memiliki
bulu keriting. Dia pun mengadopsinya dan memberinya nama Miss DiPesto,
diambil dari nama seorang resepsionis berambut keriting di serial TV Moonlighting yang bernama Agnes DiPesto.
Menurut para peneliti dari University
of Veterinary Medicine Vienna,
kucing Selkirk Rex memiliki genetik yang berbeda dari kebanyakan ras
kucing dan merupakan salah satu dari empat kucing berbulu keriting. Bulu
keriting yang dimiliki oleh kucing ini disebabkan oleh gen dominan.
Sehingga kucing ini dapat disilangkan dengan ras kucing lain, dan akan
tetap meninggalkan ciri bulu keritingnya.
Berbeda dengan kucing Cornish Rex, Devon Rex, dan German Rex, yang bulu keritingnya hanya hadir dalam versi bulu pendek, kucing Selkirk Rex atau kucing poodle hadir juga dalam versi bulu panjang.
Kucing poodle atau kucing Selkirk Rex ini cukup aman untuk dipelihara oleh orang yang mempunyai alergi bulu kucing, karena bulu halus kucing poodle sangat jarang dan sangat sedikit mengalami kerontokan.
Berbeda dengan kucing Cornish Rex, Devon Rex, dan German Rex, yang bulu keritingnya hanya hadir dalam versi bulu pendek, kucing Selkirk Rex atau kucing poodle hadir juga dalam versi bulu panjang.
Kucing poodle atau kucing Selkirk Rex ini cukup aman untuk dipelihara oleh orang yang mempunyai alergi bulu kucing, karena bulu halus kucing poodle sangat jarang dan sangat sedikit mengalami kerontokan.
Kucing Owyhee Bob
Kucing Owyhee Bob merupakan ras kucing cantik yang dikembangkan dengan mengawinkan Kucing Siam dengan Kucing Manx.
Hasilnya, kucing ini memiliki warna colorpoint dengan ekor super
pendek. Kucing Owyhee Bob memiliki sifat yang playful, sangat cerdas,
setia
seperti anjing, manis, dan sosial. Mereka senang menjadi bagian dari
sebuah keluarga. Mereka senang mengikuti pemiliknya ketika berada di
dalam rumah, dan senang meringkuk dipangkuan.
Kucing Owyhee Bob merupakan jenis
kucing berukuran medium hingga besar.
Kucing betina beratnya sekitar 4-6 kg, sedangkan yang jantan sekitar
6-8 kg. Kepalanya lebar dan bulat, dengan daun telinga berukuran medium
hingga besar dan berbulu. Mata kucing ini berwarna biru. Kucing ini
memiliki kaki yang kuat dan kokoh, cakarnya besar dan terkadang polydactyl
(berjari banyak). Kucing jenis ini memiliki pertumbuhan yang terbilang
lambat. Mereka hadir dalam 2 varian bulu yaitu bulu panjang dan bulu
pendek. Ekornya mungkin masih terlihat, tetapi sangat pendek. Menurut
situs pengembangnya, anakan kucing Owyhee Bob dijual dengan
harga $275.00 untuk yang limited registration. Sementara yang full
registration harganya lebih mahal. Jika anda berminat, silahkan langsung
kunjungi situs pengembangnya di owyheebobs.com.
Kucing Safari
Kucing Safari merupakan jenis kucing hybrid dari kucing South American Geoffroys.
Kucing ini memiliki penampilan 'buas' tetapi berkarakter semanis kucing
domestik yang paling manis. Beberapa jenis kucing safari generasi
pertama dibiakkan pada tahun
1970-an. Sangat sedikit dari kucing tersebut yang dijadikan hewan
peliharaan, sementara sebagian yang lain digunakan dalam penelitian
penyakit Leukemia oleh Washington State University.
Beberapa orang meyakini bahwa kucing
Geoffroys merupakan versi yang
lebih kecil dari Margay atau Ocelot. Warna bulunya sangat bervariasi
mulai dari hitam hingga perak-keabuan atau oranye, tergantung dari
lokasi geografiknya. Nah, kucing Safari ini konon merupakan jenis kucing
yang paling mendekati karakteristik dari kucing Geoffroys tersebut.
Kucing F1 Safari sudah menjadi kucing yang sangat ramah dan
menyenangkan. Mereka benar-benar langka dan sulit untuk dihasilkan.
Mengembangbiakkan kucing dengan beberapa kromosom yang berbeda terbukti
mampu membatasi jumlah kucing safari yang akan ada.
Kucing Domestik biasanya membawa 38 kromosom, sementara Geoffroys hanya
memiliki 36 kromosom. Sisi positif dari perbedaan kromosom ini pada F1
Safari (50% Geoffroys/50% domestik) adalah mereka memiliki 37 kromosom
yang meningkatkan besar ukuran tubuh secara dramatis, dimana seekor
kucing induk seberat 4 dan 6 kg, bisa menghasilkan anak yang bisa tumbuh
hingga 12 kg lebih. Saya sendiri terus terang tidak begitu paham tentang apa yang dideskripsikan oleh situs safaricat.com,
seperti yang tertera dalam artikel di atas. Namun sepertinya orang
tidak begitu tertarik untuk mengetahui jumlah kromosom kucing saat
memutuskan untuk memeliharanya. Yang penting penampilan dan karakternya.
Jika dilihat dari penampilan dan karakternya, sepertinya kucing safari
tidak jauh berbeda dengan kucing bengal
atau dengan kucing totol lainnya. So, terus terang kami katakan kalau,
kami tidak begitu paham tentang kelebihan dan kekurangan dari kucing
safari dibandingkan dengan kucing hybrid (terutama yang berbulu totol)
lainnya.
Kucing Ragamuffin
Kucing Ragamuffin merupakan jenis kucing domestik yang masih merupakan varian *dari kucing Ragdoll- yang pertama kali muncul pada tahun 1994. Kucing ini terkenal akan bulunya yang lebat dan seperti bulu kelinci.
Kucing Ragamuffin memiliki tubuh yang berotot. Butuh waktu sekitar 4
hingga 5 tahun untuk kucing jenis ini mencapai bentuk tubuh yang
benar-benar matang. Temperamen kucing Ragamuffin terbilang baik. Mereka ramah, penyayang, sangat jinak, dan merupakan teman yang menyenangkan.
Kucing jenis ini termasuk jenis kucing berbulu panjang. Uniknya,
meskipun bulu kucing ini panjang dan lebat, konon bulunya tidak mudah
kusut dan tidak mudah menggumpal. Sehingga terbilang mudah merawat
bulunya. Semua varian warna dan corak bulu diijinkan, baik itu dengan atau tanpa
warna putih. Hanya warna Colorpoint saja yang tidak diijinkan oleh
standar CFA. Namun, kucing Ragamuffin berbulu putih total merupakan yang
paling banyak dicari, tetapi jumlahnya lebih langka dibandingkan
ragamuffin berwarna lainnya. Meskipun penampilannya mirip sekali dengan kucing Ragdoll, harga kucing
Ragamuffin yang pedigree cenderung jauh lebih mahal. Seekor anak kucing
ragamuffin yang berkualitas paling murah harganya sekitar $1,000.00
(sekitar 10 juta rupiah). Perkumpulan kucing yang pertama kali mengijinkan Ragamuffin mengikuti
kontes secara penuh adalah United Feline Organization (UFO). Dan
sekarang kucing jenis ini juga sudah diakui oleh American Cat Fanciers
Association (ACFA), dan Cat Fanciers' Association (CFA), serta sudah
mendapatkan status "Championship " sejak Februari 2011.
Kucing Puppykat
Kucing Puppykat merupakan jenis kucing berbadan
medium hingga besar yang memiliki bentuk tubuh panjang proporsional.
Kucing ini hadir dalam versi bulu panjang dan versi bulu pendek, dimana
bulu-bulunya tebal dan lembut. Kucing Puppykat merupakan spesies kucing
yang unik. Kucing jenis ini
hadir dengan 3 mutasi gen sekaligus dalam satu tubuh yaitu ; berdaun
telinga melipat, berjari banyak (polydactyl), dan berekor pendek. Kucing
jenis ini hadir dalam semua warna dan pola bulu, seperti calico,
tortie, solid, smoke, dll. Namun pola bulu "tux" yang paling banyak
disukai.
Kucing puppykat digambarkan sebagai jenis kucing yang cerdas, kalem,
tetapi senang bermain. Mereka dapat beradaptasi dengan suasana baru dan
orang baru dengan baik. Mereka juga dapat dengan mudah dilatih untuk
berjalan di atas tali atau bermain fetch. Telinga melipat pada puppykat merupakan turunan dari kucing Scottish Fold.
Namun tidak semua anakan kucing puppykat akan bertelinga melipat. Masih
ada beberapa yang memiliki daun telinga lancip, tetapi masih tetap
diakui sebagai kucing puppykat. Idealnya kucing jenis ini terlahir dengan kondisi polydactyl dengan 5
hingga 7 cakar pada kaki bagian depan dan 4 hingg 7 pada kaki bagian
belakang. Meskipun demikian, kucing yang terlahir dengan jumlah cakar
normal, juga tetap diakui sebagai puppykat.
Idealnya kucing jenis ini memiliki ekor yang pendek, yaitu sekitar 1,5
inch hingga 2,5 inch. Ekornya yang pendek ini diturunkan dari gen kucing Manx. Namun kemungkinan untuk lahir anak kucing dengan ekor yang normal juga masih ada. Dan itu masih diakui sebagai Puppykat. Oleh karena ketidakstabilan bentuk kucing yang dilahirkan, maka ada
sebuah kode unik yang disematkan pada kucing jenis ini. Kode tersebut
berfungsi untuk menginformasikan mengenai kondisi si kucing. Contoh
kodenya adalah sebagai berikut :
PPK SB 02182005 002 SH LT FE PD
Artinya :
- PPK : merupakan kode untuk kucing Puppykat
- SB : stud book registered, yang artinya kucing ini memiliki semua pedoman registrasi.
- 02182005 : merupakan tanggal lahir si kucing yaitu 18 Februari 2005.
- 001 : menunjukkan bahwa kucing ini adalah yang pertama yang didaftarkan lahir pada tanggal tersebut diatas.
- SH : Short Hair (berbulu pendek), untuk yang berbulu panjang menggunakan kode LH (Long Hair).
- LT : Long Tail (berekor panjang), untuk yang berekor pendek menggunakan kode ST (Short Tail).
- FE : berdaun telinga melipat (Folded Eared), untuk yang luru menggunakan kode SE (Straight Eared).
- PD :Polydactyl, sementara yang jumlah cakarnya normal, tidak menggunakan kode apapun atau dikosongkan pada bagian ini.
Sourch: Dikutip dari berbagai sumber diinternet
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori dengan judul Jenis Kucing yang Dikenal Di Indonesia. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://infoduniakucing.blogspot.com/2014/04/jenis-kucing-yang-dikenal-di-indonesia_13.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
Raja Online -